Suatu ketika ada seorang perempuan cantik yang ingin segera menikah, sebut saja namanya -Fulanah (di tempat saya sebutan Fulanah ini sangat terkenal, tapi pasti bukan salah satu dari mereka). Namun ia menginginkan seorang suami yang shalih sehingga ia mengajukan syarat bahwa lelaki yang dapat menikahinya adalah seorang yang zuhud, yang menghiasi harinya dengan selalu membaca Al-Qur’an sepanjang waktu, yang melakukan puasa di sepanjang tahun dan yang mendirikan shalat malam di setiap sepertiga malam.
Perempuan ini terkenal amat cantik sehingga berbondong-bondonglah lelaki yang ingin menikahinya, namun kebanyakan dari mereka juga tahu syarat yang diminta si Fulanah teramat berat bagi mereka. Hingga kemudian majulah si Fulan (Ini pasti juga bukan dari tempat saya) dan berkata bahwa ia dapat memenuhi semua syarat dari si Fulanah. Lalu merekapun segera menikah di saksikan penghulu dan khalayak ramai.
Setelah melewati malam pertama (maaf, saya sensor ceritanya :p), si Fulanah mulai heran dengan suaminya -si Fulan. Ia tidak pernah melihat sang suami membaca Al-Qur’an sepanjang waktu, tidak pernah melihat suaminya melakukan puasa -apalagi puasa di sepanjang tahun? dan juga tidak pernah melihat suaminya mendirikan shalat malam. Namun karena sudah terlanjur menikah, si Fulanah berniat membiarkannya sambil menunggu selama sekian minggu untuk melihat barangkali si Fulan akan menjalankan janjinya (aduh alesan bener ya si Fulanah? :p), namun bila sampai waktunya tetap tidak juga berubah maka ia akan menggugat cerai suaminya itu di depan hakim.